Bantu Peralatan Pengelolaan Sampah di TPS3R Brama Muda, Ini yang Diharapkan dari Astra
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Untuk mewujdukan pilar kontribusi sosial Astra Untuk Indonesia Hijau, PT Astra Internasional TBK memberikan bantuan peralatan pengolahan sampah untuk Pengelolaan Sampah Reduce Reuse dan Recycle (TPS3R) Brama Muda di Dusun Dayakan, Kalurahan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Selama ini, TPS3R Brama Muda hanya bisa mengolah sampah rumah tangga 1,5-2 ton per hari yang dihasilkan dari 600 rumah tangga. Dengan bantuan peralatan pemilahan dan pengolahan sampah dari Astra, TPS3R Brama Muda diharapkan mampu mengolah sampah rumah tangga hingga 15 ton atau lima kali lipat dari sebelumnya.
Advertisement
Peningkatan fasilitas yang dilakukan Astra di TPS3R Brama Muda di antaranya berupa penambahan dua mesin conveyor feeder, satu mesin conveyor belt, satu mesin gibrig, satu mesin press, 500 unit industrial box, penambahan daya listrik, dan pengadaan budidaya maggot BSF untuk membantu menangani sampah organik. Total bantuan senilai Rp1,25 miliar.
BACA JUGA: 8 Pembuang Sampah Sembarangan Didenda Rp50 Ribu, Pemkot Jogja Pasang CCTV Pemantau
Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah mengatakan peningkatan fasilitas, peralatan dan metode pengelolaan sampah di TPS3R Brama Muda diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA Piyungan. Program ini, lanjut dia, sejalan dengan pilar kontribusi sosial Astra Untuk Indonesia Hijau yang diharapkan dapat semakin mengoptimalkan peranan TPS3R.
"Kami juga mendukung kemajuan masyarakat lokal dalam mengelola sampah secara mandiri. Kami mendorong untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat dengan peningkatan produksi daur ulang sampah," tuturnya di TPS3R Brama Muda, Kamis (14/9/2023).
Meskipun begitu, Reza mengingatkan jika alat pemilah dan pengolah sampah bantuan dari Astra tetaplah hanya mesin. Mesin tersebut tidak akan berguna jika tidak dijalankan oleh kesadaran manusianya. "Artinya, warga pun harus turut ikut memilah sampah dari rumah tangganya agar mesin ini bisa beroperasi dengan baik," ujarnya.
Di grup Astra sendiri, lanjut dia, program pengurangan sampah dilakukan melalui program 6R yakni refine, reduce, reuse, recycle, recovery, retrieve to energy. Yaitu dimulai dengan pengurangan sampah dari awal. Termasuk dengan mengurangi aktivitas yang berpotensi menghasilkan sampah.
Tak hanya itu, setiap sampah yang dihasilkan pun sudah diolah. Tidak hanya menghasilkan produk kerajinan tangan, tetapi juga bahan bakar. "Ada yang jadi biopori atau briket yang bisa menghasilkan nilai ekonomi," jelasnya.
BACA JUGA: Pengangkut Sampah Swasta Dijatah Maksimal Lima Truk per Hari Buang ke TPA Piyungan
Founder Waste4Change yang akan mendampingi TPS3R Brama Muda Bijaksana Junerosano menambahkan, hingga kini belum ada satu pun daerah di Indonesia yang sudah tuntas dalam pengelolaan sampah. Karena itu, kata Bijaksana, saat terjadi darurat sampah di Jogja akibat ditutupnya TPA Piyungan, bersama Astra pun mereka melakukan gerakan konkret.
"Waste4Change ini kumpulan anak muda yang sudah gemes dengan pengolahan sampah, kami ajak Astra berbuat nyata di TPS3R Brama Muda ini untuk mengolah sampah dan jadi percontohan daerah lain," katanya.
Bijaksana menyebut, bantuan peralatan dari Astra ini diproyeksi dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah dari 2,7 ton per hari menjadi 15 ton per hari. "Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas sampah yang dikelola akan bertambah dari sebelumnya melayani 600 sampah rumah tangga ke depan bisa menyentuh lebih dari 3.000 sampah rumah tangga," katanya.
Dia berharap, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memberikan tambahan pasokan sampah yang bisa dipilah dan diolah di TPS3R Brama Muda. "Daripada hanya dibuang ke TPA Piyungan, lebih baik Pemkab memasok sampah ke sini. Ini PR Pemkab Sleman untuk bisa menghadirkan sampah yang bisa diolah di sini," katanya.
Kustini dalam kesempatan itu tersebut mengapresiasi bantuan yang diberikan Astra dan pendampingan yang dilakukan bersama Waste4Change. Dengan begitu, pemilahan dan pengolahan sampah di TPS3R Brama Muda mampu menghasilkan nilai ekonomi.
"Saat ini Sleman memproduksi hingga 320 ton per hari. Tentunya Pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri tanpa ada keterlibatan lain salah satunya pihak swasta," ungkapnya.
Pemkab Sleman kini menyiapkan pembangunan TPST di Tamanmartani dan Minggir dengan kapasitas masing-masing 100 ton per hari. Masih ada kekurangan untuk pengolahan 120 ton per hari. "Harapannya bantuan dari Astra di TPS3R Brama Muda yang bisa mengelola hingga 15 ton per hari bisa ditambah di 10 lokasi TPS3R lainnya," kata Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
Advertisement
Advertisement